Quantcast
Channel: InfoFotografi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1544

Stage & Concert Photography

$
0
0

Berbicara mengenai fotografi konser atau show apapun diatas panggung, bukanlah hal mudah. Malah cenderung sulit jika dibanding dengan landscape, portrait atau dan lain-lain. Berkejar-kejaran dengan kondisi gelap-terang dan lighting yang berganti-ganti warna, momen yang tidak terduga, jarak fokus yang cepat berubah-ubah dan lain-lain.

Itu baru masalah teknisnya. Sama pentingnya, adalah masalah non teknis. Semua pasti tahu, dibutuhkan pass / izin khusus untuk memotret konser besar. Bagaimana mendapatkannya? Dengan portfolio tentu saja. Tapi bagaimana bisa mendapat portfolio kalau tidak diberi kesempatan? Ini seperti kasus “ayam dan telur duluan mana”. Mari kita bahas pelan-pelan.

concert, Singapura 24 Agustus 2013. Siapa yang tidak mau punya portfolio seperti ini?

concert, Singapura 24 Agustus 2013. Siapa yang tidak mau punya portfolio seperti ini?

Hal Teknis

Untuk bisa sukses, dalam artian mendapat gambar bagus, anda harus bisa mengoperasikan kamera tanpa melihat (blindly). Jari-jari anda harus menjadi satu kesatuan dengan tombol-tombol di kamera. Gonta-ganti ISO, titik fokus, speed, aperture, harus dioperasikan secara cepat tanpa mata meninggalkan viewfinder. Kuasai kamera anda secara total!

Mode. Mode kamera apa yang terbaik dalam memotret konser? Dalam hal ini saya tidak bisa memberi jawaban pasti. Semua orang punya persepsi sendiri-sendiri. Kalau saya, cenderung memakai M / manual. Bukan manual focus ya. Alasannya? Pengukuran cahaya tidak mutlak. Misalnya, bisa saja spotlight yang datang dari berbagai arah (seperti backlight misalkan) menyebabkan metering kamera mengukur cahaya panggung secara pas, namun sang vokalis mungkin malah dalam keadaan under exposure.

Shutter Speed disini berperan lebih besar ketimbang Aperture. Terutama dalam konser rock. Saya tidak pernah menggunakan speed dibawah 1/200. Gerakan para personilnya yang enerjik sulit di-freeze dibawah 1/200. Malah tak jarang saya pakai 1/250. Ini akan menjamin anda akan mem-freeze movement.

ISO. Tak bisa dipungkiri, untuk jenis fotografi yang satu ini, kehandalan kamera dalam meng-handle ISO tinggi turut menjadi penentu. Keadaan stage yang biasanya dim-light, Speed tinggi, flash juga tidak diperbolehkan. Mau tak mau kita bergantung pada high ISO. Kenali baik-baik kamera anda. Jika ISO3200 noisenya amat parah, lebih baik pinjam kamera teman dulu.

White Balance. Sepenuhnya Auto. Saya selalu menggunakan RAW format karena warna lampu yang cenderung berubah-ubah. RAW memberi jangkauan yang jauh lebih luas ketimbang JPEG ketika diedit. Noise pun (sedikit) lebih halus.

Untuk tambahan, idealnya, saya selalu membawa dua bodi kamera. Satu untuk wide lens, satu untuk tele. Karena sangat tidak mungkin mengejar momen tapi masih mengganti-ganti lensa. Resikonya lensanya malah jatuh.

Jangan asal jepret, tunggu momen atau lighting yang asik. Terkadang flare malah bagus.

Jangan asal jepret, tunggu momen atau lighting yang asik. Terkadang flare malah bagus.

Kontras, white balance yang tepat dan kaya warna seperti ini sulit didapat jika bukan dalam RAW.

Kontras, white balance yang tepat dan kaya warna seperti ini sulit didapat jika bukan dalam RAW.

Hal Non Teknis

Nah ini yang tak kalah pentingnya. Malah bisa dibilang lebih penting. Saran utama saya, cobalah memotret konser-konser kecil didaerah sekitar dulu. Mungkin di kampus, band teman, atau acara-acara tertentu. Datangi panitianya, email, telepon, facebook, tawarkan pada mereka bahwa anda ingin berkontribusi untuk dokumentasinya secara sukarela. Jangan memikirkan profit dulu. Kumpulkan portfolio dulu dan atasi kesulitan yang dihadapi.

Be professional. Apalagi dengan band / artis yang telah memiliki nama. Tempatkan diri anda sebagai fotografer. Tidak usah merayu-rayu mengatakan anda adalah fans besarnya, sudah puluhan tahun menggandrungi bla bla bla… Cukup katakan anda seorang fotografer dan tujuan anda adalah memotret secara professional. Itu saja. You’ll get a lot of respect that way.

Jangan girang dulu setelah mendapat ijin. Tanyakan detailnya, Apa boleh memotret sepanjang konser? Banyak band besar yang hanya membolehkan fotografer untuk memotret hanya di tiga lagu pertama. Aksesnya kemana saja? Apakah boleh naik ke panggung? Bagaimana dengan backstage? Jangan sampai anda diusir keluar security dari venue karena kesalah pahaman kecil.

Hal lain yang penting ditanyakan juga; apakah Anda boleh memiliki dan meng-upload foto-foto hasilnya. Jangan kaget! betul bahwa fotonya adalah karya anda, tapi ini berkenaan dengan masalah copyright.

Banyak band besar yang tidak mengijinkan fotografer untuk tidak meng-upload online hasil fotonya, bahkan lebih ekstrim lagi, mewajibkan untuk menyerahkan memory card begitu konser selesai. Take it or leave it. Mangkanya, lebih baik, Tanya dulu.

Jika foto didominasi lighting merah, coba convert ke B/W. Warna merah akan menghasilkan B/W yang kontras dan ciamik .

Jika foto didominasi lighting merah, coba convert ke B/W. Warna merah akan menghasilkan B/W yang kontras dan ciamik .

Datang lebih awal. Bersiap lebih awal selalu lebih baik. Datangi manajernya, juga security. Say hello, siapa tau anda mendapat akses yang tak terduga. Tes lighting, check segala angle yang kiranya bagus, check semua setting kamera.

Last but not least, jangan lupa untuk berterima kasih setelah show selesai. Jalin pertemanan bila memungkinkan. Jika mereka menyukai anda, pasti anda dipanggil lagi. Anyway, itu kunci dari commercial photography; Selalu menjalin hubungan baik dengan klien.

Masih banyak sebenarnya tips yang bisa saya jabarkan. Namun karena keterbatasan tempat, kiranya cukup sampai disini dulu. Kalau ada yang mau bertanya, saya tak segan untuk menjawab hal-hal yang belum disampaikan. Silakan bertanya melalui kotak komentar dibawah artikel ini, atau saya bisa dihubungi di email wisnu.h,yudhanto@gmail.com atau twitter @wisnuhy.

Salam hangat! Keep shooting!

konser-fotografi-metallica-singapura

All images are the exclusive property of Wisnu Haryo Yudhanto (www.flickr.com/lordwisnu) and protected under Copyright Laws


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1544

Trending Articles