Ponsel cerdas semakin hari semakin memberi performa kamera yang lebih baik, tren ini terlihat dari gebrakan Nokia yang pertama kali memperkenalkan Nokia 808 Pureview tahun 2012 (sensor 41 MP) dengan lensa Carl Zeiss f/2.4 dan hasil foto yang mengesankan. Di tahun lalu Nokia kembali meluncurkan produk Lumia 1020, ponsel cerdas dengan OS Windows Phone 8, yang memakai sensor 41 MP generasi kedua (berukuran 1/1.5 inci atau lebih besar dari kebanyakan kamera compact). Sensor yang cukup besar ini dipadankan dengan lensa Zeiss yang tersusun atas 6 elemen, dan memakai shutter mekanik. Lensa Zeiss ini bukaan maksimalnya adalah f/2.2 dan fokalnya setara dengan 27mm. Terdapat fitur stabilizer optik dan kemampuan ISO maksimum adalah ISO 3200. Terdapat lampu kilat Xenon untuk foto di tempat gelap dan lampu LED untuk menerangi saat rekam video.
Fitur utama Nokia Lumia 1020 :
- sensor BSI CMOS 41MP ukuran 1/1.5 inci (lebih besar dari rata-rata kamera digital compact)
- lensa Zeiss f/2.2 setara 27mm, 6 elemen
- shutter mekanik, 1/16.000 detik hingga 4 detik
- bisa RAW dan manual eksposur mode
- lampu kilat Xenon dan lampu LED untuk video (HD video 1080p)
- prosesor 1.5 GHz dual-core Snapdragon S4
- kamera depan 1.2MP
Sensor 41 MP di Nokia ini bisa menghasilkan foto seukuran 7728 x 5368 piksel yang jauh lebih tinggi daripada kamera digital biasa. Ada dua keuntungan apabila sebuah sensor punya piksel yang banyak, yaitu bisa dilakukan pixel-binning (untuk menghasilkan foto yang noisenya rendah) atau bisa dilakukan digital zoom dengan teknik cropping. Pixel binning, atau interpolasi piksel, menghasilkan sebuah foto resolusi 5 MP dari keping sensor 41 MP. Pihak Nokia mengklaim dengan teknik ini, bisa didapat hasil foto 5 MP yang lebih baik, lebih tajam dan rendah noise bila dibandingkan dengan sensor kamera 5 MP yang memakai teknik interpolasi Bayer. Ilustrasinya seperti gambar berikut ini, sebelah kiri adalah hasil sensor 5 MP dan sebelah kanan adalah hasil sensor 41 MP yang di interpolasi menjadi 5 MP.
Kelebihan inilah yang membuat DxOMark sampai ikut menguji sensor kamera Nokia Lumia 1020 dan membandingkan dengan kamera digital lain termasuk kamera DSLR. Menurut DxOMark, cara mereka menilai sensor bukan dari banyaknya piksel, melainkan dari kualitas sinyal yang ditangkap baik oleh setiap piksel maupun dari sensor secara keseluruhan. Untuk itu DxOMark menguji langsung keluaran RAW kamera dan bukan hasil akhir yang sudah ‘matang’. Secara umum sensor Nokia Lumia 1020 diberi nilai 41, bahkan setara dengan nilai sensor kamera Panasonic Lumix FZ70. Dari dimensi fisik sensor memang Lumix FZ70 sedikit lebih kecil dengan 1/2.3 inci (4.5×6.2 mm) dibandingkan sensor Nokia Lumia yang 1/1.5 inci (6.6×8.8 inci), tapi dari dimensi bodi kamera siapa yang menyangka kalau kamera ponsel ini punya sensor yang lebih besar dari yang dimiliki kamera super zoom ini.
Bila dibandingkan dengan kamera compact kelas atas dengan sensor yang ukurannya hampir setara, misal Canon S120 atau Nikon P330 yang memakai sensor 1/1.7 inci (5.6×7.4 mm), skor Nokia secara umum masih sedikit lebih rendah, namum hampir sama dalam urusan kedalaman warna dan dynamic range. Artinya bila memotret pemandangan yang kontras dan warna warni maka hasil dari Nokia ini nyaris sama dengan kamera compact seperti Canon S120 atau Nikon P330. Luar biasa..
Perbandingan yang paling ekstrim adalah saat mengadu Lumia dengan DSLR, dimana perbandingan ukuran sensornya juga sudah sangat jauh berbeda. Seperti gambar di bawah, terlihat skor Nokia ini masih jauh di bawah skor kamera DSLR, walau untuk urusan kedalaman warna dan dynamic range tampaknya tidak terlalu berbeda jauh (khususnya bila dibanding dengan sensor Canon EOS 100D). Sensor Nokia ini baru terlihat kedodoran saat diadu dalam urusan ISO tinggi, suatu hal yang wajar mengingat perbedaan ukuran sensornya. Tapi ingat kalau DxOMark hanya menguji file RAW alias apa adanya dari sensor, sedangkan Nokia dalam memproses output sensor punya resep interpolasi (pixel binning) yang merubah sensor 41 MP menjadi foto 5 MP dengan kemampuan ISO tinggi yang lebih baik.
Memang kamera DSLR bagaimanapun tetap punya hasil foto terbaik bila dibandingkan dengan kamera compact apalagi kamera ponsel, tapi Nokia Lumia 1020 yang lebih berorientasi pada fitur kamera berhasil masuk ke dapur uji DxOMark dan bisa diberi skor yang tidak kalah dengan kamera non DSLR, bahkan dalam hal kedalaman warna maupun dynamic range sangat baik untuk ukuran sensor kamera ponsel, dan mendekati skor yang dimiliki DSLR. Apakah ini membuktikan kalau ponsel cerdas akan menggeser dominasi kamera compact (non DSLR)? Tidak juga, karena tidak semua ponsel yang ada punya fitur kamera sehebat Nokia, dan kamera compact selalu punya celah untuk menarik minat pembeli, seperti lensa zoom panjang atau harga jual yang lebih terjangkau. Tapi skor DxOMark ini harus jadi warning bagi produsen kamera untuk berbenah bila tidak ingin pangsa pasarnya digerus oleh ponsel cerdas di waktu mendatang.